Rujukan Biologi tentang Persebaran Keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia

Rujukan Biologi tentang Persebaran Keanekaragaman Hayati (Flora dan Fauna) di Indonesia

Rujukan Biologi tentang Persebaran Keanekaragaman Hayati (Flora dan Fauna) di Indonesia merupakan lanjutan khusus materi keanekaragaman hayati yang sebelumnya telah dibahas secara lebih mendalam mengenai tingkatan dari keanekaragaman hayati tersebut.

persebaran flora dan fauna di indonesia

Persebaran keanekaragaman hayati merupakan materi yang perlu dipelajari sebab hal tersebut akan memahamkan kita tentang bagaimana kekayaan yang dimiliki oleh negara indonesia tercinta ini. Keanekaragaman hayati yang ada di negara ini tersebar cukup luas dan beragam di seluruh jajaran pulau-pulau yang ada. 

Hal di atas tidak terlepas dari letak dan geografis indonesia yang cukup kompleks dengan tersedianya berbagai kebutuhan untuk makhluk hidup tumbuh dan berkembang secara baik. Hal ini didukung pernyataan dari kelaspintar.id bahwa indonesia adalah negara yang kaya dengan menempati wilayah yang disebut sebagai Lingkar Api (Ring of Fire) dengan karaktersitik tanah vulkanik yang kaya akan mineral dan zat hara tinggi sehingga membuat tanaman atau tumbuhan yang ada di negara ini dapat tumbuh dengan subur. Tersedianya tanaman dan tumbuhan yang melimpah turut serta melestarikan hewan (satwa) liar di dalam ekosistem. Karena itulah, flora dan fauna yang  ada di indonesia tersebar sangat beragam.

Dari kondisi yang ada, tidak heran indonesia dijuluki sebagai negara dengan keanekaragaman hayati tinggi sehingga disebut sebagai negara megabiodiversitas. Setidaknya indonesia berada di posisi 3 besar dalam urutan keanekaragaman hayati. Indonesia, Zaire dan Brazil merupakan tiga dari sepuluh negara dengan keanekaragaman hayati paling tinggi di seluruh dunia.


Flora dan Fauna

Sebelum lebih jauh mengenal persebaran keanekaragaman hayati mencakup flora dan fauna yang ada di indonesia, terlebih dahulu kita akan mengenal tentang apa itu flora dan apa itu fauna. Mudahnya, kita mengenal bahwa flora adalah sebutan untuk tumbuhan atau tanaman, sedangkan fauna adalah sebutan untuk hewan. Namun, definisi lengkapnya menurut ilmugeografi.com bahwa flora merupakan segala jenis (spesies) tumbuhan atau tanaman yang ada di muka bumi. Adapun Fauna merupakan segala jenis (spesies) hewan yang hidup di muka bumi ini. 


Persebaran Flora di Indonesia

jumlah dan jenis flora di indonesia sangat banyak dan termasuk sumber daya hayati tertinggi di dunia. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan adalah iklim, tanah, dan biotik (pengaruh tumbuhan lain dan hewan). Indonesia memiliki ketiga faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan flora, yang mencakup iklim, tanah, dan komponen biotik. Sehingga tumbuh-tumbuhan yang ada sangat beranekaragam.

Jenis keseluruhan flora di Indonesia bersikar lebih kurang 25.000 jenis/spesies (lebih dari 10% flora dunia). Untuk jenis lumut dan ganggang jumlahnya berkisar lebih kurang 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% keberadaan jenis tertentu merupakan jenis yang termasuk endemik. Jumlah marga flora endemik di Indonesia sendiri berkisar 202 dan 59 diantaranya berada di wilayah Kalimantan dan negara malaysia. Dari kesemua suku tumbuhan yang ada, suku tumbuhan yang umum ditemukan adalah suku anggrek (orchidaceae), suku meranti-merantian  (dipterocarpaceae), suku kacang-kacangan, dan suku jambu-jambuan (myrtaceae) (Iskandar, 2009).

Persebaran flora di Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah/daerah atau zona berdasarkan faktor geologi, yaitu tipe Asiatis (wilayah barat atau daerah paparan sunda ), tipe peralihan (wilayah tengah atau daerah peralihan) dan tipe Australis (wilayah timur atau daerah paparan sahul). Daerah-daerah tersebut juga memiliki nama dengan sebutan "paparan" yang berbeda-beda pula. Keanekaragaman flora di setiap paparan ini ditentukan oleh faktor lingkungan (geologi) setempat.

Menurut Iskandar (2009) dan Zakky (2018), berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis flora berdasarkan faktor geologi tersebut.

A. Flora di Daerah Paparan Sunda

Persebaran flora Indonesia bagian barat disebut sebagai tipe Asiatis. Disebut demikian dikarenakan banyak flora di bagian ini yang hampir sama karakteristiknya dengan flora yang ada di benua Asia pada umumnya. Flora di daerah barat atau Paparan Sunda ini mencakup dua tempat, yaitu sebagai berikut.

1. Flora di Sumatera

Flora endemik yang ada sebanyak 17 marga. Flora terkenal dan endemik diantaranya ada bunga Rafflesia Arnoldi (sebagai bunga terbesar di dunia) dan ada bunga bangkai Amorphophallus Titanum (sebagai bunga tertinggi di dunia).

Flora hutan yang ada terdiri atas beberapa karakteristik:

  • hutan dataran rendah, berupa pepohonan tinggi, misalnya pohon keruing, meranti, dan kapur barus;
  • hutan rawa gambut yang umumnya hutan bakau, dapat ditemui pada bagian timur Sumatera;
  • hutan rawa air tawar, dapat ditemui di Provinsi Lampung;
  • hutan pesisir, terdapat berbagai macam vegetasi, misalnya di pantai barat Sumatera dapat ditemui meranti-merantian, keruing, dan rotan.

2. Flora di Kalimantan

Flora di Kalimantan mempunyai kesamaan karakteristik dengan flora di Sumatera. Flora di Kalimantan umumnya berupa hutan dataran rendah, mencakup vegetasi pohon meranti- merantian, hutan gambut, dan hutan mangrove, serta yang paling terkenal adalah adanya hutan hujan tropis. Selain itu, di daerah kalimantan juga dapat ditemui tumbuhan rotan, bunga anggrek, dan beberapa jenis tumbuhan khas dan endemik.


B. Flora di Daerah Peralihan

Flora yang terdapat di indonesia bagian tengah ini disebut sebagai tipe peralihan. Hal tersebut berkaitan dengan posisi nya yang berada tepat di tengah daerah yang dikenal dengan sebutan Wallace yang memiliki karakteristik flora sebagian mirip daerah barat (tipe asiatis) dan sebagian mirip daerah timur (australis). Adapun Wilayah Indonesia bagian tengah sendiri mencakup pulau Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta pulau kecil disekitarnya.

Jumlah flora yang ada di Sulawesi berkisar 4.222 jenis. Flora tersebut beberapa memiliki kekerabatan dengan flora wilayah kering daerah Filipina, Maluku, dan Nusa Tenggara, serta daerah Jawa. Adapun jenis tumbuhan pada daerah pantai, dataran rendah, dan ultra basis memiliki kemiripan dengan flora Irian. Sedangkan Tumbuhan daerah pegunungan pada ketinggian 1.000 m atau lebih, memiliki kemirip an dengan jenis tumbuhan daerah Kalimantan. Namun, untuk lebih mengetahui tentang Flora Sulawesi, berikut ini adalah karakteristik dari flora sulawesi (daerah wallace/peralihan) yang dapat kalian ketahui:

  • Flora pegunungan, berasal dari dua sumber, pertama sumber daerah setempat dan dari luar daerah.
  • Pantai-pantai dengan beberapa karakteristik seperti berupa batuan karang, hamparan lumpur, hutan bakau serta vegetasi pantai berbatu dan berpasir, nipah, juga berupa tumbuhan mangrove.
  • Flora daerah air tawar tidak berkembang baik sebab habitat-habitat di air tawar umumnya miskin zat-zat hara. 
  • Hutan dataran rendah daerah wallace ini memiliki jumlah jenis pohon yang terbanyak dari semua tipe hutan yang ada. Namun, hutan ini hanya memiliki tujuh spesies yang tergolong meranti-merantian (Dipterocarpaceae).

Flora di Sulawesi (kepulauan wallace) ada yang berasal dari Nusa Tenggara dan Jawa. Ini membuktikan kalau Selat Makassar pernah terbuka untuk masuknya berbagai jenis flora dari kedua wilayah tersebu.


C. Flora di Daerah Paparan Sahul

Persebaran flora pada daerah Indonesia bagian timur disebut sebagai tipe Australis. Hal ini disebabkan oleh persebaran flora daerah ini serupa dengan flora yang ada di benua Australia secara umum. Wilayah atau daerah paparan sahul ini  mencakup Papua, Maluku dan pulau kecil disekitarnya. Flora di daerah Papua atau Irian memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut.

  • Keberadaan Hutan hujan tropis dengan karakteristik heterogen, lebat, pepohonan tinggi, berdaun lebar, dan pada bagian bawahnya dikelilingi dengan tumbuhan pohon yang membelit.
  • Jenis Pometia Pinnata (Motea) adalah jenis tumbuhan yang cukup mendominasi di daerah timur ini. Diantaranya juga dapat ditemui seperti pohon sagu, pohon nipah, dan mangrove.


Persebaran Fauna di Indonesia

Jenis hewan di negara Indonesia kita ini diperkirakan berjumlah 220.000 jenis (spesies). Diantaranya terdapat lebih kurang 200.000 jenis serangga (17% dari sebaran fauna serangga di dunia), lebih kurang 4.000 jenis ikan, lebih kurang 2.000 jenis burung, dan lebih kurang 1.000 jenis reptilia, serta berbagai jenis ampibia.

Ilmuan bernama Wallace mengemukakan pandangannya mengenai Kepulauan Indonesia yang dihuni oleh tiga fauna yang berbeda karakteristiknya, yaitu pada bagian barat, bagian tengah (peralihan), dan bagian timur. Berdasarkan jenis atau spesies burung, ia membuat garis batas, berupa diantara Lombok dan Bali, dan antara Kalimantan dan Sulawesi. Hal tersebut dilakukan karena ia memberikan tafsiran bahwa Kalimantan, Jawa, dan Sumatera dulunya pernah menjadi bagian dari Asia. Adapun daerah Maluku, Irian, dan Timor dulunya pernah menjadi bagian dari Benua Pasifik-Australia. Hal inilah menjadikan dianggapnya Fauna Sulawesi memiliki kekhasan tersendiri, sehingga ia menduga mungkin dahulu daerah Sulawesi pernah bersambungan atau terhubung langsung dengan Benua Asia maupun Benua Pasifik Australia. 

Hal di atas merupakan gambaran pada Garis yang ditarik oleh Wallace di sebelah timur Filipina melalui Selat Makassar (diantara Kalimantan dan Sulawesi) serta garis di antara Lombok dan Bali, dimana sampai saat ini kita mengenal garis tersebut dengan sebutan Garis Wallace.

A. Fauna Indonesia Bagian Barat (Asiatis)

Fauna Asiatis menempati cakupan wilayah Indonesia bagian barat, yakni mencakup Selat Makassar dan Selat Lombok. Hewan pada wilayah ini hampir sama dengan hewan yang hidup di kawasan Asia, seperti hewan gajah, harimau, badak, dan beruang.

B. Fauna Indonesia Bagian Tengah (Peralihan)

Persebaran fauna Indonesia bagian tengah dikenal dengan sebutan khas berupa tipe peralihan atau juga dikenal dengan sebutan sebagai fauna kawasan Wallace sebab berada tepat di garis wallace yang memisahkan tipe Asiatis dan Australis. Daerah ini mencakup fauna seperti anoa, babi rusa, burung maleo, kera, dan kuskus.

C. Fauna Indonesia Bagian Timur (Australis)

Fauna Australis mencakup wilayah Indonesia bagian timur, meliputi daerah Irian dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis hewan pada daerah ini mempunyai banyak persamaan dengan hewan pada Benua Australia. Misalnya hewan menyusui kecil, seperti kangguru serta burung-burung berwarna seperti cenderawasih dan kakaktua.


Persebaran Fauna di Pulau-Pulau Indonesia

Menurut Iskandar (2009) berikut ini adalah persebaran fauna yang ada di pulau-pulau Indonesia.

1) Fauna pulau Jawa

Jenis fauna yang dapat ditemui di pulau Jawa adalah banteng, rusa, harimau, dan badak bercula satu.

2) Fauna pulau Sumatera (Pulau dengan Fauna terkaya di Indonesia)

Jenis fauna di daerah Sumatera mencakup gajah, harimau, mawas, badak Sumatera, dan anjing hutan; adapun jenis burung yang endemik Sumatera, hanya berupa enggang raksasa; dan sisanya merupakan jenis burung migrasi.

3) Fauna pulau Kalimantan

Fauna pulau Kalimantan jumlahnya saat ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan fauna pulau Sumatera. Jenis fauna di Kalimantan yang dapat ditemui antara lain jenis burung dan jenis ampibi, misalnya biawak, buaya; serta dapat ditemui mamalia seperti kera berhidung panjang

4) Fauna pulau Sulawesi

Fauna pulau Sulawesi termasuk fauna paling khas di Indonesia. Jenis fauna yang terdapat di pulau ini tidak ditemui pada pulau-pulau lain. Jenis fauna di Sulawesi adalah kera, anoa (kerbau kerdil), babi rusa bertaring melengkung,  dan kuskus; adapun jenis burung terdapat jenis burung maleo, burung pemakan lebah berwarna hijau tua, kemudian burung rangkong besar berwarna cerah, burung-burung kecil seperti: jalak Sulawesi, dan jalak paruh besar; Kemudian amphibi bencok (katak pohon) di Kepulauan Talaud, serta fauna unik tarsius, yang anatomi tubuhnya cukup mirip dengan kera dan manusia.

5) Fauna pulau Irian atau Papua

Jenis fauna pulau Irian atau Papua, dapat ditemui hewan antara lain: jenis burung-burungan berwarna (seperti: cenderawasih, kakak tua, kasuari, dan nuri); kemudian jenis ikan-ikanan berupa seleropages (jenis ikan bertulang pertama kali yang dianggap hidup di bumi); ikan ceratodus (salah satu ikan unik yang bernapas dengan paru-paru); dan tak ketinggalan hewan unik kangguru kecil yang dapat kita jumpai di daerah pulau timur ini.

Penutup

Untuk rujukan biologi mengenai persebaran keanekaragaman hayati (flora dan fauna) di Indonesia cukup sampai disini ya sahabat gen. Semoga materi di atas memberikan gambaran tentang bagaimana besarnya keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh negeri tercinta kita ini.

Semoga dengan pengetahuan yang baru kita dapat tadi, bisa memberikan kita semangat untuk bersama-sama lebih mengenal flora dan fauna yang ada di Indonesia serta mampu untuk menumbuhkan rasa cinta, rasa bersyukur, sehingga kita kelak dapat bersama-sama menjaga keanekaragaman hayati berupa flora dan fauna tersebut agar kelak anak cucu kita dapat menikmati indahnya keanekaragaman ini juga di hidup mereka pada masa mendatang.

Semoga sedikit materi ini dapat menambah wawasan kita semua. Terima kasih dan sampai jumpa pada postingan artikel berikutnya yang juga berkaitan dengan keanekaragaman hayati. Tetap semangat belajar dan jaga kesehatan.

Rujukan Materi

  1. Iskandar, L. 2009. Geografi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasonal
  2. https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia
  3. https://www.zonareferensi.com/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia. Oleh zakky (2018)

Belum ada Komentar untuk "Rujukan Biologi tentang Persebaran Keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel