Rujukan Biologi tentang Struktur dan Sifat Virus

Rujukan Biologi tentang Struktrur dan Sifat Virus

Virus merupakan organisme subselular, karena ukurannya sangat kecil, atau memiliki ukuran ultra mikroskopik. Virus rata-rata mempunyai ukuran berkisar 10 nm- 300 nm (1 nm = 0.000001 mm). Ukuran virus lebih kecil daripada bakteri yang terkecil. Oleh karena itulah, virus tidak akan pernah dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus yang terkecil mempunyai diameter hanya 20 nm, lebih kecil dari ukuran ribosom. Karena ukurannya yang sangat kecil, virus tidak dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya. Virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

struktur dan sifat virus

Biological Info: Visibilitity of Virus

"Structural differences although the existence of viruses was postulated in 1890s, viruses were not observed until the 1930s, when the electron microscope was invented. viruses can not be resolved by event the best light microscope, infact, most of them are smaller the wavelenght of visible light"

Struktur tubuh virus

Struktur tubuh virus hanya terdiri atas bahan inti asam nukleat, yaitu deoksiribonucleic acid (DNA) atau ribonucleic acid (RNA). Bahan tersebut terbungkus di dalam suatu lapisan pelindung yang tersusun atas molekul protein yang disebut kapsid. Setiap subunit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. Kapsid yang ditemukan pada virus dapat memiliki beberapa bentuk seperti batang (lebih tepatnya menyerupai bentuk heliks), polihedral, ataupun bentuk-bentuk yang lebih kompleks. Kapsid yang paling kompleks ditemukan pada bakteriofag atau fage.

Bakteriofag merupakan jenis virus yang menginfeksi bakteri, misalnya dalam hal ini kita ketahui adalah bakteri Escherichia coli yang hidup pada usus besar manusia. Fage memiliki arti pemakan atau perusak. Hal ini merujuk pada aktivitas virus yang mengambil alih kehidupan bakteri dengan cara menyusup dan merusak struktur bakteri. Virus fage ini menyerupai bentuk huruf T dimana, kapsidnya memiliki kepala yang menyelubungi DNA. Bagian yang melekat pada kepala adalah bagian ekor protein dengan serabut-serabutnya yang digunakan fage untik menempel pada dinding sel bakteri. Struktur tubuh bakteriofag dapat dilihat pada gambar sampul.

Pada umumnya, virus mengandung salah satu jenis dari asam nukleat saja, baik itu deoksiribonucleic acid (DNA) ataupun ribonucleic acid (RNA), dan tidak pernah memiliki kombinasi keduanya secara bersamaan. Asam nukleat ini memiliki fungsi sebagai bahan genetik atau gen yang berisi kode-kode pembawa sifat saat virus bereplikasi. Virus terkecil mungkin hanya memiliki 4 gen dan yang terbesar memiliki ratusan gen. Kumpulan dari virus gen disebut genom. Genom mungkin terdiri atas DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal, bergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya. Berdasarkan inti yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi Virus DNA dan Virus RNA.

Sifat Virus

Virus merupakan jenis parasit berukuran mikroskopik yang hanya dapat hidup pada sel organisme biologis. Setiap jenis virus hanya dapat menginfeksi dan parasit pada jenis sel inang tertentu. Jenis inang yang dapat diinfeksi oleh virus disebut kisaran inang.

Beberapa virus memiliki kisaran inang yang sangat sempit sehingga hanya dapat menginfeksi satu spesies saja, misalnya bakteriofag yang hanya menyerang bakteri. Pada kasus lain, beberapa virus memiliki kisaran inang yang cukup luas, sehingga dapat menginfeksi beberapa spesies. Misalnya, virus flu burung dapat menginfeksi babi dan manusia. Kemudian terdapat pula virus rabies yang dapat menginfeksi mamalia seperti rubah, kera, dan manusia.

Virus hanya dapat berkembang biak atau bereproduksi (bereplikasi) pada sel yang hidup (seperti sel-sel pada embrio, sel-sel pada jaringan hewan, dan sel-sel pada jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru ini tentunya berasal inangnya yaitu tepatnya berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.

Hal lain yang merupakan sifat dari virus adalah kemampuannya untuk dapat mengkristalkan diri. Saat virus berada di luar sel hidup (inang), maka virus akan mengkristalkan diri. Kristal virus tersebut tidak dapat dibiakkan pada media nutrisi di dalam tabung reaksi atau cawan petri layaknya yang dilakukan pada bakteri saat dibiakkan. Namun, ketika kristal virus tersebut bertemu dengan sel hidup yang sesuai (yang akan menjadi inangnya), virus tersebut akan hidup kembali.

Dengan demikian, virus tersebut hanya dapat bereproduksi (bereplikasi) dan melaksanakan aktivitas kehidupan jika berada pada sel hidup atau di dalam jaringan hidup inang yang diinfeksinya. Jika virus berada di luar inang, maka virus tidak akan mampu untuk melaksanakan aktivitas hidupnya. Namun, virus tersebut masih dapat menginfeksi sel.

Virus yang berada di dalam sel inang yang diinfeksinya tentu akan mengontrol dan mengendalikan aktivitas sel inang secara bertahap. Dalam hal ini, ahli biologi masih belum mengetahui bagaimana proses tersebut dapat terjadi, mengingat virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme dan tidak memiliki ribosom untuk membuat proteinnya sendiri.


Quick Review (Jawablah pertanyaan berikut secara cepat dan tepat):

  • Jelaskan, bagaimana struktur virus secara umum?
  • Apa yang membedakan virus dengan makhluk hidup lain pada umumnya?
  • Apa alasan yang dapat menguatkan virus bukan merupakan makhluk hidup dan disisi lain virus dapat dikatakan sebagai benda mati?

 Lanjutan Materi Virus

  1. Sejarah Penemuan Virus
  2. Struktur dan Sifat Virus
  3. Pengklasifikasian Virus
  4. Reproduksi Virus
  5. Peranan Virus
Sumber Rujukan: 
Advanced Learning Biology 1A : for Grade X Senior High School Mathematics and Natural Sciences Programme / MBS Maniam, Yusa. Penerbitan Bandung: Grafindo Media Pratama, 2013

Belum ada Komentar untuk "Rujukan Biologi tentang Struktur dan Sifat Virus"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel